✅Dari Abdullah bin Muhammad bin ‘Aqil, dia mendengar Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu berkata,
“Telah sampai kepadaku sebuah hadits dari seseorang yang langsung mendengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (sedangkan aku tidak mendengar dari Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam,).”
✅Jabir berkata, “Aku pun bersegera membeli seekor unta. Aku persiapkan bekal perjalananku dan aku tempuh perjalanan satu bulan untuk menemuinya, hingga sampailah aku ke Syam. Ternyata orang tersebut adalah Abdullah bin Unais.”
✅Aku berkata kepada penjaga pintu rumahnya, “Sampaikan kepada tuanmu bahwa Jabir sedang menunggu di pintu.”
✅Penjaga itu masuk dan menyampaikan pesan itu kepada Abdullah bin Unais. Abdullah bertanya, “Jabir bin Abdillah?”
Aku menjawab, “Ya, benar!”
✅(Begitu tahu kedatanganku), Abdullah bin Unais bergegas keluar, lalu dia merangkulku dan aku pun merangkulnya.”
✅Aku berkata kepadanya, “Telah sampai kepadaku sebuah hadits, dikabarkan bahwa engkau mendengarnya langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang qishash (pembalasan atas kezaliman di hari kiamat, –pen.). Saya khawatir engkau meninggal terlebih dahulu atau aku yang lebih dahulu meninggal sementara aku belum sempat mendengarnya.”
✅Abdullah bin Unais berkata, “Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Seluruh manusia atau hamba nanti akan dikumpulkan di hari kiamat dalam keadaan telanjang, tidak berkhitan, dan buhma.’
Kami bertanya, ‘Apa itu buhma?’
Beliau menjawab, ‘Tidak membawa apa pun.
✅Kemudian Allah ‘azza wa jalla menyeru mereka dengan suara yang semua mendengar, ‘Aku adalah al-Malik (Maharaja)! Aku adalah ad-Dayyan (Yang Maha Membalas amalan hamba)! Tidaklah pantas bagi siapa pun dari kalangan penghuni neraka untuk masuk ke dalam neraka sementara masih ada hak penghuni surga pada dirinya hingga Aku mengqishashnya (yakni diselesaikan hak penghuni surga itu darinya). Tidak pantas pula bagi siapa pun dari kalangan penghuni surga untuk masuk ke dalam surga sementara masih ada hak penghuni neraka pada dirinya hingga Ku-selesaikan hak penghuni neraka itu darinya, meskipun hanya sebuah tamparan.”
✅Kami bertanya, “Bagaimana caranya menunaikan hak mereka sedangkan kita menemui Allah k dalam keadaan tidak berpakaian, tidak berkhitan, dan tidak memiliki apa pun?”
✅Nabi menjawab, “Diselesaikan dengan kebaikan dan kejelekan yang kita miliki.”
Kisah perjalanan Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu dari Madinah menuju Abdullah bin Unais radhiallahu ‘anhu di negeri Syam, diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah dalam al-Musnad (3/495), al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad (No. 970), al-Hakim dalam al-Mustadrak (4/574), demikian pula al-Baihaqi dalam al-Asma hlm. (78—79.)
Al-Hakim berkata tentang hadits ini, “Shahihul isnad (sanadnya sahih),” dan disepakati oleh Adz-Dzahabi.
✅Ibnu Hajar rahimahullah kemudian menyebutkan jalan-jalan hadits ini, “Hadits ini memiliki jalan lain yang dikeluarkan oleh ath-Thabarani dalam Musnad Syamiyyin, dan (diriwayatkan pula oleh) Tamam dalam Fawaid-nya melalui jalan al-Hajjaj bin Dinar, dari Muhammad bin al-Munkadir, dari Jabir…, sanadnya shalih.
✅Perjalanan panjang yang sangat menakjubkan! Satu bulan perjalanan ditempuh hanya untuk hadits
Beruntunglah anda yang dikaruniai Nikmat bisa mempelajari hadist hanya sekali klik.
Allahu a'lam
Sumber Humaira M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar